Kamis, 08 Januari 2015

Jogja Dengar Radio


Berapa kali kamu mendengarkan radio dalam sehari? Apa? Nggak pernah?!

Well, sudah jadi rahasia umum kalau radio menjadi salah satu media yang sedikit demi sedikit mulai berkurang peminatnya. Fenomena ini sudah pasti menjadi warning untuk penggiat radio itu sendiri. Karena hal ini sangat berdampak buruk untuk masa depan radio. Dari data yang saya peroleh melalui PRSSNI (Persatuan Radio Siaran Swasta Nasional Indonesia) Daerah Istimewa Yogyakarta, belanja iklan ke radio saat ini hanya 0.8%. Nilai tersebut sangat - sangat kecil bagi perkembangan industri radio ke depannya. Jumlah pendengar radio juga tercatat menurun sebesar 3% per tahun. Kalau ini dibiarkan akan terus menurun dan terus berkurang.

Tapi pada sisi lain, radio sebenarnya punya daya tarik tersendiri, loh! Daripada mendengarkan playlist ipod yang kita sendiri sudah tau urutan lagunya, mendengarkan radio bisa jadi surprise, lho! Karena kita ngga tahu apa yang akan diputar selanjutnya. 

Selain itu, radio juga bisa jadi sarana efektif untuk mendapatkan informasi khususnya informasi lokal daerah kita. Apa yang sedang, telah dan akan terjadi dalam waktu dekat. 

Masih ingat betul waktu jaman SMP dulu, ada masanya radio di dekat sekolah jadi salah satu tempat favorit untuk disambangi. Beli kartu request, kirim salam dan tulis lagu favorit. Sorenya siap-siap deg-deg-an kartu request kita dibaca. Dan itu seru banget!




Dalam rangka meningkatkan eksistensi radio di Jogja, PRSSNI bersama anggota radio-radio di dalamnya mengadakan campaign "JOGJA DENGAR RADIO". Ada beberapa kali event bersama di car free day, promo on air dalam bentuk Iklan Layanan Masyarakat (ILM) pada tiap radio, dan tentunya promo via online dengan hastag #JogjaDengarRadio. Campaign yang direncanakan berlangsung sampai Juni 2015 ini diharapkan dapat meningkatkan ketertarikan masyarakat terhadap radio. 

photos taken from #JogjaDengarRadio

Rabu, 07 Januari 2015

Sosial Media Itu Penting Karena...

Seberapa penting sih sosial media buat kamu?

Kalau kamu merasa punya beberapa akun sosial media hanya untuk sekedar update status, itu salah besar! Kenapa? Karena banyak sekali manfaat di dalamnya. Nggak percaya?

Sosial media bisa membentuk persepsi orang lain terhadap pribadi kamu. Istilah kerennya, personal branding. Dengan mengikuti aktivitasmu di sosial media, secara tidak langsung orang bisa menilai kamu dari situ. Itu sebabnya, di era sosial media seperti sekarang ini, banyak perusahaan yang meminta pelamar mencantumkan akun sosial media mereka (Facebook, Twitter, Instagram, dll) pada CV yang mereka buat. Tujuannya tentu untuk kroscek seperti apa kita di sosial media. Apa nama kita panjang seperti misalnya; 'Dewi Ayu Chayang Kamuuw Selalu' atau tidak, apakah kita sering upload foto alay ala duck face atau tidak, apakah kita menggunakan kata-kata kasar dalam meng-update status atau tidak. Semuanya bisa terlihat hanya dalam satu kali klik. 

Sosial media juga bisa jadi lahan marketing buat kamu, terutama yang punya bisnis. Bayangkan saja, jika ada satu orang me-retweet tweet kamu, dimana orang itu punya 500 followers, ada berapa ratus pasang mata yang akan melihat tweet yang kamu buat. Belum lagi kalau dari 500 followers tadi, 5 orang diantaranya juga ikut klik tombol retweet, dimana 5 orang tadi masing-masing juga punya 500 followers. Hitung sendiri deh, ada berapa ribu orang yang baca tweet kamu. Hasilnya, bisnis yang kamu promoin bisa makin dikenal. Itu baru dari Twitter, belum lagi via Facebook atau Instagram. Tapi jangan spam lewat komen di akun Instagram artis ya, percaya deh, itu sangat mengganggu!

Saat ini, sosial media juga menjanjikan untuk dijadikan lapangan pekerjaan. Banyak perusahaan membutuhkan orang yang melek sosial media untuk bekerja di perusahaan mereka. Tugasnya macam-macam, mulai dari admin sosial media, maintenance, managerial, koordinator. Untuk apa? Balik lagi ke poin pertama, karena perusahaan juga perlu untuk menunjukkan eksistensinya via sosial media dan membentuk company branding mereka kepada khalayak. Maka, diperlukanlah orang-orang khusus untuk mengelola sosial media tersebut. 

Asyiknya bekerja di ranah sosial media adalah seperti tidak bekerja. Yap, karena yang kita buka adalah akun-akun sosial media dimana bagi kebanyakan orang, mereka justru dilarang membuka akun tersebut selama jam bekerja. Belum lagi pekerjaan ini bisa juga dikerjakan melalui gadget, kapanpun, dimanapun. Lebih seru lagi kalau kamu punya followers banyak, bakal banyak juga brand yang menjadikanmu buzzer. Sekali twit, akan ada rupiah yang masuk ke rekening. Cuma nge-twit aja! Menyenangkan ya?

Nah, ternyata sosial media nggak cuma sekedar tentang update status saja, kan? Kamu bisa dapat banyak keuntungan dari situ. So, selamat menjadi produktif dengan sosial media! 


Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...